Review Go Belt: Tas Pinggang Lari Praktis atau Sekadar Gimmick?

Pernah nggak sih Anda niat lari pagi biar sehat, tapi malah berakhir ribet sendiri karena tangan sibuk menggenggam HP, kunci rumah, dan uang receh buat beli bubur ayam? Rasanya seperti lari sambil bawa beban hidup—berat dan nggak praktis. Nah, di sinilah Go Belt masuk ke dalam radar kita. Produk yang sering muncul dengan label "As Seen on TV" ini menjanjikan kebebasan tangan alias *hands-free* saat berolahraga, tanpa membuat Anda terlihat seperti turis tahun 90-an yang memakai tas pinggang (fanny pack) super tebal. Secara desain, Go Belt ini cukup menipu mata. Saat tidak diisi, bentuknya ramping dan kecil, mirip ikat pinggang biasa. Tapi jangan salah, bahannya yang elastis bisa melar layaknya perut kita setelah makan di restoran *all-you-can-eat*. Fleksibilitas ini memungkinkan Anda menjejalkan smartphone ukuran besar, kunci, hingga dompet tipis ke dalamnya. Fitur ini jelas menjadi nilai jual utama bagi mereka yang ingin lari santai atau *traveling* tanpa takut dicopet, karena bentuknya yang *discreet* bisa dengan mudah disembunyikan di balik kaos. Berdasarkan data yang ada, produk ini juga sering diklaim "Water Proof". Namun, mari kita realistis sedikit. Untuk sekadar menahan keringat deras atau gerimis manja saat lari sore, bahan ini kemungkinan besar masih aman. Tapi, jangan coba-coba membawanya berenang atau hujan-hujanan badai kecuali Anda ingin HP Anda berubah jadi *aquarium*. Resletingnya cukup fungsional, meski mungkin tidak sebadak tas *outdoor* harga jutaan. Intinya, Go Belt adalah solusi cerdas dan murah meriah untuk masalah klasik pelari: "Mau taruh HP di mana?". Ia mungkin bukan aksesoris *fashion* paling *high-end*, tapi fungsinya jelas juara untuk harga yang ditawarkan.