Review Jas Hujan Akula: Tameng Anti Badai Harga Damai

Musim hujan di Indonesia itu ibarat mood seseorang yang lagi PMS—susah ditebak dan kadang meledak-ledak tanpa peringatan. Pagi cerah, sore bisa tiba-tiba badai. Bagi kalian para pejuang aspal, entah itu ojol atau pekerja kantoran yang setia dengan motor bebeknya, Jas Hujan Akula ini hadir seolah menawarkan solusi 'anti-masuk angin'. Hal pertama yang langsung terasa saat memegang jas hujan ini adalah ketebalannya. Dibuat dari bahan PVC 0,25, rasanya jauh lebih meyakinkan daripada jas hujan plastik 'kresek' sekali pakai yang biasa kita beli di pinggir jalan saat kepepet. Bahannya terasa solid, tebal, dan sedikit kaku di awal—mirip kanebo kering, tapi justru itu tanda ketangguhan. Klaim utamanya adalah 'Anti Rembes', dan ini bukan sekadar janji manis politisi. Berkat material PVC yang tebal dan sambungan yang biasanya menggunakan sistem press (bukan jahitan benang yang bolong-bolong), air hujan deras pun cuma bisa numpang lewat tanpa permisi masuk ke baju dalam. Tentu saja, tidak ada produk yang sempurna. Konsekuensi dari bahan PVC setebal 0,25 ini adalah sirkulasi udara yang minim. Memakainya saat hujan reda atau macet-macetan mungkin akan membuat Anda merasa seperti sedang simulasi sauna berjalan. Agak gerah, memang. Tapi mari kita realistis: lebih baik sedikit berkeringat tapi baju tetap kering, daripada basah kuyup dan besoknya izin sakit, kan? Desainnya unisex, jadi cocok dipakai siapa saja, dan potongannya cukup lega untuk menutupi tas ransel standar. Kesimpulannya, Jas Hujan Akula adalah investasi cerdas buat 'baju perang' di musim hujan tanpa harus merobek dompet terlalu dalam.