Review Colfi Payung Lipat Otomatis: Solusi Anti Basah & Anti Ribet

Cuaca di Indonesia itu ibarat mood seseorang yang lagi galau: susah banget ditebak. Pagi bisa cerah ceria sampai kulit terasa terpanggang, eh siangnya tiba-tiba hujan deras keroyokan. Di situasi seperti inilah, Colfi Payung Lipat Otomatis hadir bak pahlawan yang siap sedia di dalam tas kamu. Hal pertama yang bikin payung ini terasa 'wah' adalah fitur buka-tutup otomatisnya. Lupakan drama jari terjepit atau momen canggung harus berantem sama payung saat mau masuk mobil di tengah hujan. Cukup tekan satu tombol di gagangnya, 'jder!', payung langsung terbuka dengan gagah. Tekan lagi, dia menutup sendiri. Praktis banget, rasanya kayak punya asisten pribadi yang memayungi kamu, bedanya ini kamu pegang sendiri. Bicara soal ketahanan, Colfi sepertinya paham betul betapa ganasnya angin saat hujan badai. Payung ini dibekali dengan 10 rangka (jari-jari) premium, bukan 8 seperti payung standar pada umumnya. Efeknya? Payung ini jauh lebih kokoh dan nggak gampang 'salto' atau terbalik saat diterpa angin kencang. Jadi, kamu nggak perlu khawatir payungmu berubah bentuk jadi piring satelit saat sedang jalan di trotoar. Selain itu, ukurannya yang tergolong 'Jumbo' saat dibuka cukup luas untuk melindungi kamu dan tas ranselmu, atau bahkan berdua sama pasangan (kalau mau romantis-romantisan di tengah hujan). Nggak cuma jago kandang di musim hujan, payung ini juga sahabat baik buat kamu yang anti-matahari. Lapisan Anti-UV di bagian dalamnya cukup efektif memblokir sinar ultraviolet yang jahat, jadi kulitmu tetap aman dari rasa perih akibat sengatan matahari terik. Material kainnya juga terasa tebal dan premium, bukan tipe plastik kresek yang berisik kalau kena air. Meski begitu, ada satu hal yang perlu dicatat: karena mekanismenya otomatis dan rangkanya banyak, bobotnya mungkin sedikit lebih berat dibanding payung lipat manual biasa, dan saat melipat batangnya kembali butuh sedikit tenaga ekstra untuk mendorong pegasnya. Tapi, demi fitur 'sat-set' dan ketahanan badai, rasanya itu kompromi yang sangat layak.