Review Gorden Blackout: Solusi Anti Silau & Estetik ala Hotel

Pernah nggak sih, lagi asyik mimpi indah di hari Minggu pagi, tiba-tiba 'ditampar' sinar matahari yang nyelonong masuk lewat jendela? Kalau iya, berarti hubungan kamu dengan gorden lama kamu sudah tidak sehat. Nah, Gorden Blackout ini hadir bak pahlawan kesiangan—tapi dalam artian positif—untuk menyelamatkan kualitas tidurmu. Berbeda dengan gorden biasa yang cuma jadi 'pemanis' jendela, gorden jenis blackout ini punya misi serius: memblokir cahaya hingga hampir 100%. Jadi, mau matahari bersinar terik kayak di gurun Sahara pun, kamar kamu bakal tetap gelap dan adem ayem kayak gua persembunyian Batman. Secara material, gorden ini biasanya dibuat dari kain yang tebal dan berat, seringkali dengan lapisan coating khusus atau anyaman serat padat di belakangnya. Di pasaran, seperti varian Informa atau model polos embos yang banyak beredar di marketplace, teksturnya terasa mewah dan jatuh (drape)-nya itu lho, cakep banget. Model gelombang atau eyelet ring yang umum dipakai bikin pemasangannya semudah membalikkan telapak tangan—nggak perlu drama panggil tukang cuma buat pasang gorden. Selain itu, karena bahannya tebal, dia nggak cuma halau cahaya, tapi juga bantu redam suara bising tetangga dan menahan suhu dingin AC biar nggak bocor keluar. Hemat listrik, kan? Tapi, ada harga ada rupa. Karena bahannya yang 'badak' alias tebal dan berlapis, gorden ini butuh rel yang kokoh. Jangan harap bisa pasang ini pakai kawat gorden jadul yang letoy, bisa ambruk seketika! Perawatannya juga butuh perhatian ekstra; beberapa jenis blackout (terutama yang ada coating karet) nggak bisa sembarangan dicuci di mesin cuci kalau nggak mau lapisannya rontok. Namun, kalau kamu mencari privasi total (anti nerawang club) dan ingin menyulap kamar biasa jadi sekelas hotel bintang lima, investasi di Gorden Blackout ini jelas keputusan yang sangat bijak.