Review Helm Bogo Retro: Gaya Klasik yang Tetap Asik & Aman

Review Helm Bogo Retro: Gaya Klasik yang Tetap Asik & Aman
ET
Editorial Team

Kesimpulan Singkat

Helm Bogo Retro adalah definisi 'gaya nggak harus mahal'. Pilihan tepat buat pengendara santai yang mengutamakan estetika klasik dan kenyamanan harian, plus sudah SNI jadi hati tenang di jalan.

👍 Kelebihan

  • Desain klasik yang timeless dan estetik
  • Sudah berstandar SNI (Aman & Legal)
  • Busa bisa dilepas (mudah dicuci)
  • Harga sangat terjangkau

👎 Kekurangan

  • Kurang kedap suara (wind noise) saat ngebut
  • Proteksi dagu minim (Open Face)

Ulasan Lengkap

Kalau kamu perhatikan jalanan belakangan ini, rasanya motor-motor matic retro kayak Scoopy, Fazzio, atau Vespa makin menjamur, dan pasangannya tentu saja: Helm Bogo Retro. Jujur saja, helm ini punya daya tarik magis yang bikin penggunanya langsung terlihat 'skena' atau setidaknya lebih santai. Desainnya yang membulat klasik alias timeless ini memang juara kalau soal gaya. Enggak heran kalau helm ini jadi primadona, mulai dari anak SMA sampai bapak-bapak yang ingin nostalgia. Tapi, jangan cuma terbuai sama tampangnya yang instagramable ya. Hal pertama yang wajib kita apresiasi adalah label SNI (Standar Nasional Indonesia) yang sudah tersemat di mayoritas helm Bogo yang beredar, termasuk model ini. Jadi, selain aman dari tilang pak polisi, kepala kamu juga terlindungi dengan standar keselamatan yang layak. Bicara soal kenyamanan, busa bagian dalamnya biasanya cukup empuk dan memeluk pipi dengan pas—nggak bikin muka kita kegencet sampai kayak ikan koki. Salah satu fitur yang saya suka adalah adanya opsi busa knock-down pada banyak varian Bogo modern, yang artinya busanya bisa dilepas pasang buat dicuci. Ini fitur penyelamat banget buat kamu yang helmnya sering jadi sarang keringat dan debu jalanan ibu kota. Visornya? Nah, ini ikoniknya. Kaca cembung ala astronaut ini memberikan pandangan yang luas banget, seolah-olah dunia ini layar IMAX. Meski kadang kalau hujan deras airnya suka betah nempel di situ, tapi tenang, sekarang banyak juga opsi flat visor buat yang pengen tampilan lebih modern dan tajam. Namun, harus diakui secara jantan kalau helm ini bukan didesain buat kebut-kebutan ala MotoGP di sirkuit Mandalika. Modelnya yang half-face alias open-face berarti angin bakal terasa semilir banget di dagu, dan noise atau suara angin lumayan kedengaran kalau kamu nekat ngebut di atas 60-70 km/jam. Tapi mari realistis, helm ini memang diciptakan untuk menikmati perjalanan, bukan membelah angin. Untuk daily commuting ke kantor, kampus, atau sunmori santai keliling kota cari sarapan bubur, Helm Bogo Retro ini adalah kombinasi maut antara fungsionalitas, gaya, dan harga yang biasanya sangat ramah di kantong mahasiswa. Singkatnya, ini helm buat kamu yang pengen tampil kece tanpa harus jual ginjal.

Tertarik Membeli?

Cek harga terbaru dan ketersediaan di toko partner terpercaya kami.

Diskusi (0+)

Ingin bergabung dalam diskusi?