Review Minyak Goreng Fitri: Jernihnya Bikin Masakan Fit!

Pernah nggak sih lagi asyik masak, eh, sadar minyak gorengnya keruh dan baunya aneh? Momen kayak gitu bisa langsung bikin mood ambyar. Nah, urusan minyak-meminyak di dapur ini emang krusial. Salah pilih, rasa masakan bisa jadi taruhannya. Belakangan ini, saya cukup penasaran dengan Minyak Goreng Fitri yang sering seliweran di e-commerce dengan klaim 'Jernih, Higienis, & Rasa Alami Gurih'. Beneran sebagus itu? Kesan pertama saat melihat Minyak Goreng Fitri, terutama yang kemasan botol 200ml, adalah praktis! Ukurannya pas banget buat anak kos atau keluarga kecil yang masaknya nggak setiap hari. Soal klaim jernih, harus diakui warnanya memang bening keemasan, nggak keruh sama sekali. Kelihatan bersih dan meyakinkan, seolah-olah setiap tetesnya sudah melewati proses penyaringan yang ketat, jernihnya hampir kayak air pegunungan yang baru diambil dari sumbernya. Saatnya pembuktian di wajan! Saya coba untuk menumis sayuran dan menggoreng tempe. Hasilnya? Minyak ini nggak banyak 'drama'—nggak gampang menghitam dan nggak menimbulkan bau yang aneh saat dipanaskan. Yang paling penting, klaim rasa alami gurih itu terbukti. Minyak ini nggak 'merampok' rasa asli dari bumbu atau bahan masakan. Tempe gorengnya tetap terasa seperti tempe, bukan 'tempe rasa minyak'. Ini poin plus besar, karena artinya Fitri sukses jadi pendukung masakan, bukan pemeran utama yang egois. Jadi, apakah Minyak Goreng Fitri ini layak dibeli? Kalau Anda mencari minyak goreng untuk kebutuhan harian yang kualitasnya terjaga, bening, dan nggak merusak cita rasa masakan, jawabannya adalah iya. Kemasan botolnya yang higienis juga jadi nilai tambah yang signifikan. Mungkin untuk acara masak besar ukurannya kurang nendang, tapi untuk pemakaian sehari-hari, Fitri ini bisa jadi andalan baru di dapur Anda.