Review DmC Devil May Cry: Reboot Kontroversial yang Seru?
ET
Editorial TeamKesimpulan Singkat
Sebuah reboot yang memukau secara visual dengan sistem kombat yang super luwes dan menyenangkan. Sayangnya, pesonanya sedikit terganjal oleh cerita dan dialog ala drama remaja yang mungkin tidak cocok untuk semua orang.
👍 Kelebihan
- Visual dan desain lingkungan yang sangat kreatif dan artistik.
- Sistem kombat yang luwes, cepat, dan sangat memuaskan.
- Desain senjata yang unik dan keren.
- Dunia game yang terasa dinamis dan hidup.
👎 Kekurangan
- Cerita dan dialog yang seringkali terasa canggung dan klise.
- Karakterisasi Dante yang kontroversial bagi fans lama.
- Mekanik kombat dianggap kurang dalam dibanding seri orisinalnya.
Ulasan Lengkap
Ada game yang dicintai, ada yang dibenci, dan ada DmC: Devil May Cry yang berhasil jadi keduanya sekaligus. Game reboot dari seri legendaris ini datang dengan gebrakan besar, mengubah penampilan Dante yang ikonik dan menyajikan dunia yang benar-benar baru. Hasilnya? Sebuah game action yang memecah belah fans, tapi jujur saja, punya pesonanya sendiri yang sulit ditolak.
Dari segi visual, DmC adalah sebuah mahakarya. Dunianya terasa hidup, dinamis, dan sangat artistik. Setiap level seolah-olah adalah lukisan surealis yang bergerak, di mana gedung-gedung bisa terbelah dan jalanan melayang di udara. Bertarung di tengah lingkungan yang 'gila' ini memberikan sensasi yang luar biasa. Desain visualnya yang fiercely creative ini menjadi salah satu nilai jual terkuat, membuat setiap sudut permainan terasa segar dan memanjakan mata.
Lalu bagaimana dengan pertarungannya? Di sinilah DmC bersinar terang. Sistem kombatnya terasa sangat luwes, cepat, dan *stylish*. Mengganti-ganti senjata Angelic dan Demonic di tengah kombo sambil melayang di udara terasa sangat memuaskan, seperti menjadi dirigen dari sebuah orkestra kehancuran. Meskipun beberapa fans veteran merasa mekaniknya tidak sedalam seri orisinal, bagi pemain baru atau yang mencari game action murni, gameplay DmC ini sangat adiktif dan menyenangkan.
Nah, di sinilah letak kontroversinya: cerita dan karakter. Reboot ini menyajikan Dante yang lebih muda, angkuh, dan... yah, sedikit *edgy* ala remaja. Dialognya seringkali terasa canggung dan ceritanya seperti drama remaja yang dibungkus aksi supernatural. Inilah aspek yang paling banyak dikritik dan membuat banyak fans lama kecewa. Jika Anda bisa mengabaikan plot yang agak klise dan karakter yang kadang bikin garuk-garuk kepala, Anda akan menemukan sebuah game action yang solid di baliknya.
Kesimpulannya, DmC: Devil May Cry bukanlah game yang buruk, sama sekali bukan. Ini adalah game action yang kompeten dengan visual memukau dan gameplay yang seru. Namun, ini mungkin bukan game *Devil May Cry* yang diharapkan oleh para fans garis keras. Jika Anda mencari game *hack-and-slash* yang keren secara visual dan asyik dimainkan tanpa terlalu memikirkan cerita, DmC sangat layak untuk dicoba.
Referensi
- 1.Reddit.com : How did everyone feel about DmC: Devil May Cry? : r/Games
- 2.Gamespot.com : DmC: Devil May Cry Definitive Edition Review - GameSpot
- 3.Reddit.com : Genuine thoughts on DmC:devil may cry. : r/DevilMayCry
- 4.Mashthosebuttons.com : DmC: Devil May Cry [Review] | Mash Those Buttons
- 5.Reddit.com : Why is DmC: Devil May Cry such a poorly-viewed game? : r ...
- 6.Rockpapershotgun.com : Wot I Think: DMC - Devil May Cry | Rock Paper Shotgun
- 7.Sidequesting.com : DmC Devil May Cry review: Making a Heaven of Hell – SideQuesting
- 8.Techland.time.com : DmC: Devil May Cry Review: Not-So-Divine Dramedy | TIME.com
- 9.Cultspark.com : Videogame review: DmC: Devil May Cry – Cult Spark
- 10.Cheapbossattack.wordpress.com : REVIEW – DmC: DEVIL MAY CRY, VERGIL'S DOWNFALL DLC ...
