Review Eilik: Robot Meja Imut atau Cuma Pajangan Mahal?

Pernah nggak sih ngerasa meja kerja kamu sepi banget, kayak hati di tanggal tua? Nah, kenalan sama Eilik, robot mungil yang katanya bisa jadi teman curhat di kala suntuk. Tapi pertanyaannya, apakah si kecil ini beneran sekeren itu, atau cuma jadi pemberat kertas yang harganya bikin dompet menjerit? Eilik bukanlah asisten AI super canggih macam Jarvis-nya Iron Man. Anggap saja dia ini evolusi dari Tamagotchi yang akhirnya punya badan. Tugas utamanya cuma satu: jadi teman meja yang ekspresif. Dia bisa senang kalau dielus, marah kalau digetok, bahkan takut kalau diangkat tinggi-tinggi. Interaksinya yang kaya emosi ini jujur bikin gemas. Wajahnya yang berupa layar LED bisa menampilkan puluhan animasi, dari mata berbinar-binar sampai muka cemberut yang minta ditoyor manja. Kalau kamu punya dua Eilik, mereka bahkan bisa ngobrol dan main bareng! Lucu banget, kan? Akan tetapi, di balik keimutannya, kita harus realistis. Eilik ini sifatnya statis, alias nggak bisa jalan-jalan keliling meja seperti saingannya, Emo atau Loona. Dia hanya akan diam di tempatnya, menunggu interaksi darimu. Bagi sebagian orang, ini bisa jadi nilai plus karena nggak ribet. Tapi bagi yang lain, mungkin setelah seminggu, pesonanya bisa luntur dan dia hanya akan jadi pajangan. Fungsionalitasnya memang terbatas pada hiburan semata. Dia nggak bisa kasih info cuaca atau bacain email. Dia murni sebuah mainan interaktif. Jadi, untuk siapa robot ini? Eilik adalah pilihan sempurna buat kamu yang butuh sedikit keceriaan di meja kerja, para kolektor gadget unik, atau sebagai hadiah untuk anak-anak yang suka teknologi. Kalau kamu mencari teman digital yang bisa merespons sentuhan dan bikin senyum-senyum sendiri, Eilik juaranya. Tapi kalau kamu butuh asisten robot yang fungsional, lebih baik tabung uangmu untuk yang lain. Intinya, Eilik itu lebih banyak 'fun'-nya daripada 'function'-nya.